Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh hikmah dan ampunan, bulan ini merupakan bulan suci bagi umat Islam karena di bulan Ramadhan berbagai hal dapat menjadi pahala, bahkan tidurnya orang yang berpuasa di bulan ramadhan pun menjadi pahala.
Jadi jangan sia-siakan bulan suci
ramadhan karena belum tentu kita semua dapat melihatnya lagi, umur siapa yang
tahu sebab hanya ALLAH SWT yang mengetahui jumlah umur kita semua.
Di bulan suci Ramadhan, sebaiknya
manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, walaupun tidur merupakan pahala bagi
orang yang berpuasa tetapi bukan berarti kita hanya tidur saja. Karena tidur
itu perumpamaan terendah, jika tidur mendapatkan pahala bagaimana jika
melakukan ibadah sesuai sunnah Rasul SAW, tentu memiliki nilai yang lebih baik
kan?.
Perintah puasa di bulan Ramadhan tentu
berdasarkan Al-Quran yang saya kira sebagian besar orang sudah mengetahuinya,
puasa ramadhan hanya untuk orang-orang beriman, bagi yang memang tidak berpuasa
maka dia bukanlah orang yang beriman.
Bulan Ramadhan
adalah bulan Al Qur’an. Semestinya di bulan Al Qur’an ini umat Islam
mengencangkan ikat pinggang dan menancap gas untuk lebih bersemangat membaca
serta merenungkan isi Al Qur’an Al Karim. Ya, perenungan isi Al Qur’an
hendaknya mendapat porsi yang besar dari aktifitas umat muslim di bulan suci
ini. Mengingat hanya dengan inilah umat Islam dapat mengembalikan peran Al
Qur’an sebagai pedoman hidup dan panduan menuju jalan yang benar.
“Bulan Ramadhan
adalah bulan bulan diturunkannya Al Qur’an. Al Quran adalah petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah: 185)
Usaha yang
mulia ini bisa dimulai dari sebuah ayat yang sering dibacakan, dikumandangkan,
bahkan dihafal oleh kaum muslimin, yaitu surat Al Baqarah ayat 183, yang
membahas tentang ibadah puasa. Ayat yang mulia tersebut berbunyi:
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Berikut ini adalah amalan-amalan
yang dianjurkan selama bulan puasa Ramadhan sesuai sunnah rasul SAW:
1. Berpuasa (Shiyam)
Amalan yang utama di bulan Ramadhan
tentu saja berpuasa. Hal ini diperintahkan Allah SWT. dalam Al-Quran surat
Al-Baqarah (2) ayat 183-187. Karena itu, agar puasa kita tidak sia-sia,
perdalamlah wawasan kita tentang puasa yang benar dengan mengetahui dan menjaga
rambu-rambunya.
Sebab, puasa bukan sekadar tidak
makan dan tidak minum. Tapi, ada rambu-rambu yang harus ditaati. Kata
Rasulullah SAW, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengetahui
rambu-rambunya dan memperhatikan apa yagn semestinya diperhatikan, maka hal itu
akan menjadi pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.” (HR. Ibnu
Hibban dan Al-Baihaqi)
2. Membaca Al-Qur’an (Tilawah)
Al-Qur’an diturunkan perama kali di
bulan Ramadhan. Maka tak heran jika Rasulullah saw. lebih sering dan lebih
banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan-bulan lain.
Imam Az-Zuhri berkata, “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita
selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.” Bacalah dengan tajwid yang baik dan
tadabburi, pahami, dan amalkan isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang
berkah.
Buat target. Jika di bulan-bulan
lain kita khatam membaca Al-Qur’an dalam sebulan, maka di bulan Ramadhan kita
bisa memasang target dua kali khatam. Lebih baik lagi jika ditambah dengan
menghafal satu juz atau surat tertentu. Ini bisa dijadikan program unggulan
bersama keluarga.
3. Memberikan makanan untuk berbuka puasa (Ith’amu ath-tha’am)
Amal Ramadhan yang juga dianjurkan
Rasulullah SAW adalah memberikan santapan berbuka puasa kepada orang-orang yang
berpuasa. “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang-orang yang
berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Turmudzi dan An-Nasa’i).
Sebenarnya memberi makan untuk orang
berbuka hanyalah salah satu contoh bentuk kedermawanan yang ingin ditumbuhkan
kepada kita. Masih banyak bentuk sedekah yang bisa kita lakukan jika kita punya
kelebihan rezeki. Peduli dan sigap menolong orang lain adalah sifat yang ingin
dilatih dari orang yang berpuasa.
4. Berdakwah
Selama Ramadhan kita punya
kesempatan berdakwah yang luas, karena, siapapun di bulan itu kondisi
ruhiyahnya sedang baik sehingga siap menerima nasihat. Jadi, jangan sia-siakan
kesempatan ini. Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa menunjuki kebaikan,
baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala
orang yang mengamalkannya sedikitpun.
5. Shalat Tawawih (Qiyamul Ramadhan)
Ibadah sunnah yang khas di bulan
Ramadhan adalah shalat tarawih (Qiyamul
Ramadhan). Rasulullah saw pernah merasa khawatir karena takut shalat
tarawih dianggap menjadi shalat wajib karena semakin hari semakin banyak yang
ikut shalat berjamaah di masjid sehingga beliau akhirnya melaksanakan shalat
tarawih sendiri di rumah.
Ada yang meriwayatkan beliau
melaksanakan shalat tarawih berjamaan hanya tiga hari. Saat itu Rasulullah SAW melakukannya
secara berjamaah sebanyak 11 rakaat dengan bacaan surat-surat yang panjang.
Tapi, di saat kekhawatiran akan diwajibakannya shalat tarawih sudah tidak ada
lagi, Umar bin Khattab
menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih adalah 21 atau 23 rakaat (HR. Abdur
Razzaq dan baihaqi).
6. I’tikaf
Inilah amaliyah ramadhan yang selalu
dilakukan Rasulullah saw. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat
beribada kepada Allah SWT. Abu Sa’id Al-khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW.
pernah beri’tikaf pada awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan paling sering
di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sayangnya, ibadah ini dianggap berat oleh
kebanyakan orang Islam, jadi sedikit yang mengamalkannya.
Hal ini dikomentari oleh Imam
Az-Zuhri, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan i’tikaf padahal
Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai
beliau wafat.”
7. Lailatul Qadar
Ada bulan Ramadhan ada satu malam yang
istimewa: Lailatul Qadar, malam yang penuh berkah. Malam itu nilainya sama
dengan seribu bulan. Rasulullah SAW amat menjaga-jaga untuk bida meraih
lailatul qadar. Maka, Beliau menyuruh kita mencarinya di malam-malam ganjil
pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Kenapa? Karena, “Barangsiapa yang shalat
pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Bahkan, untuk mendapatkan malam
penuh berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa, “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa
fa’fu ‘annii.” Ya Allah, Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha
Pemberi Ampun. ampunilah aku.
8. Umrah
Jika Anda punya rezeki cukup, pergilah
umrah di bulan Ramadhan. Karena, pahalanya akan berlipat-lipat. Rasulullah SAW
berkata kepada Ummu Sinan, seorang wanita Anshar, agar apabila datang bulan
Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara denagn haji
bersama Rasulullah SAW. (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Perbanyaklah Taubat
Selama bulan Ramadhan, Allah SWT telah
membukakan pintu ampunan bagi hamba-hambaNya dan setiap malam bulan Ramadhan Allah membebaskan
banyak hambaNya dari api neraka. Karena itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan
emas bagi kita untuk bertaubat kembali ke fitrah kita.
10. Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dibayarkan
sebelum hari Ramadhan berakhir oleh umat Islam, baik lelaki-perempuan, dewasa
maupun anak-anak. Tujuannya untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan
untuk membantu fakir miskin.
Demikianlah beberapa amalan yang
dianjurkan oleh Rasululloh SAW untuk bulan Ramadhan, semoga kita semua bisa
melakukannya karena ALLAH SWT dan dapat menemukan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan
ini. Amiiiiinnn….
Referensi
artikel : http://muslim.or.id, http://blog.lazada.co.id