Aplikasi Backup Sinkron Dapodik yang lebih akrab disapa BSD oleh seluruh Operator Pendataan Pendidikan Dasar pada bulan ini kembali diluncurkan, namun kemunculan aplikasi milik Kemdikbud yang digawangi P2TK Dikdas ini memiliki tujuan yang lebih komplit pada data Dapodikdas 207.
Tujuan pengiriman BSD :
1. Aneka Tunjangan
2. Penilaian Angka Kredit (PAK)
3. Jabatan Fungsional (Inpassing bagi guru Non PNS)
4. Rasio Kebutuhan Guru, dll.
Aplikasi BSD ini juga suatu aplikasi yang terbilang paling nyaman digunakan para operator sekolah dengan ukuran yang kecil namun punya kegunaan yang besar hingga cara penggunaanya yang sangat user friendly plus diberikan tambahan khusus, karena saat ini para OPS tidak perlu lagi berbondong-bondong ke Disdik untuk upload minta bantuan operator tunjangan kabupaten, kenapa demikian karena Aplikasi BSD pada Dapodikdas 207 sudah memberikan fasilitas sendiri bagi operator untuk melakukan upload atau kirim data secara langsung.
Namun sejatinya semua aplikasi tidak ada yang sempurna hingga sekelas windows pun terus mengalamin perbaikan dan berbagai perubahan.
Solusi jika gagal melakukan Upload BSD 207 sangat mudah hanya simpan file std hasil backup dan minta bantuan op simtun disdik setempat untuk upload datanya.
Dan kembali lagi jika terjadi kegagalan kita lakukan backup dan simpan ada perbedaan yang mendasar pada hasil BSD dari versi Dapodik 206 dan 207 terutama pada proses penamaan hasil BSD
seperti berikut :
Penjelasan dan ketegasan langsung disampaikan oleh Nazarudin Kompetan salah satu admin P2TK Dikdas dalam akun jejaring sosial Facebooknya.
Para Operator sekolah jangan lakukan perubahan nama file pada hasil backup BSD Dapodikdas 207c
Jika nama file masih bisa dibaca dan bisa dimengerti, itu bukan BSD 207.
Lanjutnya lagi
"File BSD 207 tidak bisa dimengerti cuma mesin yang ngerti.
Jadi jangan ubah untuk bisa dimengerti" tegasnya !
contoh hasil backup BSD
qweqwe-123asd-asdasdasd12312ad
28000-SD_negeri_mkmur_raya.std